cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Riset Industri
ISSN : 19785852     EISSN : 25807366     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Journal of Industrial Research is a periodic scientific media to publish the results of research, study, review, and scientific review of industrial areas that have never been published that is not in the process of evaluating and has been approved by the others (if any) published three times a year on each April, August, and December and accredited by LIPI Number: 490 / AU2 / P2MI-LIPI / 08/2012 for three years.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue " Vol 4, No 1 (2010): Standardisasi dan Regulasi Teknik" : 8 Documents clear
KAJIAN KESIAPAN PEMBERLAKUAN SECARA WAJIB STANDAR MAINAN ANAK-ANAK STUDY OF READINES OF THE COMPULSORY IMPLEMENTATION OF TOYS STANDARDS Herjanto, Eddy; Rahmi, Dwinna
Jurnal Riset Industri Vol 4, No 1 (2010): Standardisasi dan Regulasi Teknik
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2699.654 KB)

Abstract

Mainan anak-anak (toy) merupakan benda yang berhubungan erat dengan kesehatan anak-anak, sebagai konsumen utama. Banyak kecelakaan terjadi karena sebagai produk mainan anak mengunakan bahan berbahaya buat kesehatan atau karena salah menggunsksn produk mainan tersebut. Karena berpotensi menimbulkan kecelakaan, maka beberapa negara telah memberlakukan standar sebagai persyaratan teknis agar produk itu dapat diedarkan di negara tersebut.        Indonesia bermaksut memberlakukan penerapan satandar mainan anak secara wajib. Namaun ,agar penerapan tersebut dapat efektif, perlu di dahului dengan kajian agar pemberlakuan wajib tersebut tidak mengalami masalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan SNI, produsen mainan domestik, dan lembaga penilian kesesuain (LPK) terkait dengan rencana pemberlakuan wajib SNI mainan anak-anak        Kesiapan SNI di lakukan dengan menganalisis ketersediaan SNI yang sesuia dengan standar yang diacu secara internasional, kesiapan produsen dianalisis dari jawaban kuesioner yang disebarkan pada 75 perusahaan mainan anak, dilengkapi dengan hasil uji terhadap 20 jenis produk mainan anak, dari berbagai tipe mainan dan skala industri, terhadap persyaratan standar. Kesiapan LPK di tinjau ditinjau dari data KAN dan kuesioner yang disebarkan ke pada 50 lembaga sertifikasi dan laboratorium uji.        Hasil penelitian menunjukan, indonesian dapat diangap memiliki kesiapan standar. Meskipus harus mnungu selesainya revisi satandar nasional indonesia (SNI) yang sekarang berlaku. SNI refisi tersebut lebih sesuai dengan persaratan internasional, tersedia dalam bahasa indonesia sehingga mudah di pahami dan diakses. Hasil uji produk menunjukan sebagain besar produsen memiliki kesiapan dalam menerapkan standar, meskipun diperlukan pembinaan bagi kalangan industri kecil. Dari sisi LPK , terdapat 2 laboratorium uji yang mampu menguji semua elemen dalam standar, beberapa laboratorium uji lain mampu secara persial. Namun pada saat ini belum ada lembaga sertifikasi produk untuk mainan anak yang terakreditasi. Secara umum, dapat disimpulkan indonesia siap menerapkan SNI mainan anak secara wajib.
RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PEMBATIKAN ., Suharyanto
Jurnal Riset Industri Vol 4, No 1 (2010): Standardisasi dan Regulasi Teknik
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.398 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang rancang-bangun catu daya tenaga surya untuk pembatikan di balai besar landustri kerajinan dan batik yogyakarta. Minyak tanah merupakan bahan bakar utama dalam proses pembatikan. Kelangkaan dan harga yang mahal dari minyak tanah menyebapkan keterpurukan para pengrajin batik. Transformasi dari “canting’ tradisional ke “canting listrik juga belum menyelesaikan permasalahan yang di hadapi paran pengrajin karena harga jual energi listri cukup dari PLN cukup tinggi. Penelitian yang di lakukan adlah merancang dan membangun catu daya tenaga surya yang merupakan energi terbarukan murah dan ramah lingkungan. Penelitian dimulai dengan membuat rancangan bagian-bagian dari sistem catu daya tenaga surya mengunakan softwere protel. Bagian-bagian yang di rancang diantaranya adalahrangkain pelacak surya,pengatur pengisian baterai (BCR), inferter dan demultifilexer. Kemungkinan langkah selanjutnya merealisasikanrancangan tersebut ke dalam bentuk prangkat-keras dan sterusnya merangkai bagian-bagian tersebut menajdi sebuah sistem catu daya tenaga surya. Hasil penelitian menunjukan bahwa catu daya tenaga surya untuk pembatikan telah terhasil di rancangan dan dibuat dengan spesifikasi teknis yaitu tegangan luaran 219.2 volt, frekuensi luaran 49.8 hz serta daya luaran maksimum 710 watt (VA).
PENGARUH UKURAN PARTIKEL NANO SULFUR TERHADAP SIFAT FISIK KARET KOMPONEN KENDARAAN BERMOTOR ., Rahmaniar; Marlina, Popy
Jurnal Riset Industri Vol 4, No 1 (2010): Standardisasi dan Regulasi Teknik
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1019.542 KB)

Abstract

Bahan pemvulkaniisasi adalah sejenis bahan kimia yang dapat bereaksi dengan gugus aktif molekul karet pada proses vulkaniisasi, membentuk ikatan silang antar mulekul karet sehingga terbentuk jaringan tiga dimensi. Belerang (sulfur) merupakan bahan pemvulkaniisasi dalam pembuatan kompon karet.proses vulkaniisasi membutuhkan waktu yang lama.      Untuk memperpendek waktu vulkaniisasi maka dilakukan penelitian yang mengunakan sulfur berukuran nano pada proses vulkaniisasi. Tujuan penelitian untuk memperoleh formulasi komponen karet dengan aplikasi nao sulfur pada proses vulkaniisasi untuk membuat karet komponen kendaraan bermotor yang memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2 (dua) faktor, kombinasi 8 (delapan) perlakuan dan 3 (tiga) kali ulangan. Faktor pertaman adalah fariasi suhu vulkaniisasi (140 0c dan 170 0c). dan faktor kdua adalah fariasi ukuran sulfur (40 nm, 60 nm, 80 nm,dan 400 nm). Parameter yang di uji kekerasan tangan putus, ketahanan kikis dan berat jenis. Hasil penelitian menunjukan bahwa, variasi suhu vulkaniisasi dengan ukuran sulfur, serta interaksi keduanya berpengaruh nyata terhadap kekerasan, tangan putus, ketahanan kikis dan berat jenis karet komponen kendaraan bermotor. Suhu 140 0c dengan variasi nano yang semakin kecil, akan mempercepat waktu kematangan kompon. Perlakuan terbaik diperoleh pada variasi suhu 140 0c dan ukuran sulfur 60 nm (T1,S2). Dengan karakteristik karet komponen kendaraan bermotor untuk kekerasan 70 shore A, tangan putus 173 N/cm2 ketahanan kikis 173.6 mm2 dan density 1.220 g/cm2
PENGURANGAN EMISI CO2 PADA GAS BUANG BOILER DENGAN TEKNOLOGI ABSORPSI MELALUI MEMBRAN SERAT BERPORI Harihastuti, Nani; Widiasa, Nyoman; Djayanti, Silvy; Harsono, Didik; Julia Sari, Ikha Rasti
Jurnal Riset Industri Vol 4, No 1 (2010): Standardisasi dan Regulasi Teknik
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1442.262 KB)

Abstract

Dalam upaya mengurangi terbentuknya gas co2  yang bersumber dari emisi cerobong biler dari industri, telah diteliti absorpasi co2  menggunakan kontraktor membrane serat berpori atau hollow fiber membrane modules (hfmm)  dengan pembasah cair (naoh). Metode baru penyerapan gas ini merupakan pengembangan inovasi untuk meningkatkan efisiensi penyerapan, dibandingkan cara konvensional (packed tower, spray tower, ventury scrubber ataupun plate colom).    Penelitian di awali dengan merancang prototype absorber yang didisain dengan mengunakan kontraktor membrane. Membrane yang di gunakan jenis polyproylene dengan porositas 0.85, diameter pori 0.1 pmketebalan pm 150 pm, panjang 100 cm dan id fibre 0.5 mm kemudian dilakukan uji coba karakteristik dan proses pada rangkain prototipe alat, pad proses absorpsi pas buan boiler bahan bakar batu bara di industri tekstil. Variabel yang detil adalah laju alair gas (2-10 lt/men). Konsentrasi larutan pembasah  NaoH ( 2.5- 10%) dan waktu kontak (5-35 menit). Laju larutan NaoH di atur dengan kecepatan 1 lt/menit dan volume larutan NaoH di pertahankan tetap 10 liter.    Hasil penelitian di peroleh bahwa daya adsorpsi optimum gas co2  yang dihitung bedasar perpindahan masa dan hidrodinamika carian di dalam kontaraktor membrane serat berpori adalah sebagai berikut: daya serap gas a co2  ` (flux) maksimum 0.23, mol co2   per m2 luas membran perdetik yang di peroleh pada alju alir gas co2   5 lt/ menit dengan konsentrasi  larutan Naoh 2.5 % dan waktu kontak 15 menit.
PENINGKATAN KINERJA LUMPUR AKTIF DENGAN PENAMBAHAN KARBON AKTIF DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEKSTIL PEWARNAAN DENGAN ZAT WARNA INDIGO & SULFUR Moertinah, Sri; ., Djarwanti; ., Sartamtomo; Yuliastuti, Rieke; Yuliasni, Rustiana
Jurnal Riset Industri Vol 4, No 1 (2010): Standardisasi dan Regulasi Teknik
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1755.107 KB)

Abstract

Air limbah industri tekstil dengan pewarnaan apabila tidak dikelola secara benar dapat menyebapkan terjadinya pencemaran lingkungan. Saat ini umumnya pengolahan air limbah industri tekstil yang sudah memenuhi baku mutu limbah cair (BLMC) masih mengunakan sistem gabungan koagulasi kimia dan biologi lumpur aktif. Permasalahan yang kemudian timbul dari sistem tersebut adalah terjadinya lumpur kimia yang sulit untuk diolah.     Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapakan teknologi pengolahan limbah industri tekstil dengan zat warna indigo dan sulfur, yang tidak menghasilkan lumpur kimia, dengan cara menambahkan karbon aktif lansung ke dalam sistem lumpur aktif. Penelitian ini dimulai dari percobaan dengan skala laboratorium secara batch dan kontinyu untuk menentukan kondisi optimum, kemudian hasil optimum dari kedua percobaan tersebut diterapkan pada skala industri dilapangan.    Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengurangi kadar CDO (chemical oxygen demand) dan mengurangi volume pengendapan lumpur kimia, selain itu juga meningkatkan penghilangan warna dan bahan-bahan beracun, meningkatkan ketahanan mikroba dalam air limbah, serta mengurangi luas lahan yang di perlukan untuk pembuangan IPAL (instalasi pengolah air limabah)    Hasil penelitian ini adalah pengolaha air limabah zat warna indigo baik secara laboratorium maupun uji coba lapangan, menunjukan bahwa penambahan karbon aktif lansung ke dalam sistem lumpur aktif akan meningalkan kinerja lumpur aktif. Dari hasil uji coba di lapangan terhadap pengolahan limabah pencelupan dengan zat warna indigo,menunjukan bahwa penembahan karbon aktif 400 mg/l dan waktu aerasi selama 24 juam , DO ≥ 2 ppm; MLSS = 300 PPM; pada pH =  ±7, telah menghasilkan semua parameter air limbah terolah dengan baik, dan sudah memenuhi baku mutu limabah cair industi tekstil yang di persyaratkan. Sedangakan pengolahan air limabah zat warna sulfur, secara laboratorium menunjukan bahwa penambahan karbon aktif lansung ke dalam sistem lumpur aktif akan meningkatkan kinerja lumpur aktif. Dengan penambahan  aktif 800 mg/l dan waktu aerasi selama 48 jam ; DO ≥ 2 ppm; MLSS = 300 PPM; pada pH =  ±7n COD air limbah sudah memenuhi baku mutu limabah cair industi tekstil yang di persyaratkan.    Dibandingkan dengan sistem pengolahan air limbah industri mengunakan cara gabungan koagulasi FeSO4 – biologi lumpur aktif, maka terbukti bahwa pengolahan limbah pencelupan dengan zat warna indigo.mengunakan karbon aktif yang di tambahkan ke dalam lumpur aktif, dapat menurunkan biaya per-m3 air limbah , dengan kebutuhan lahan yang lebih kecil, selain itu juga tidak di hasilkan lumpur kimia yang membutuhkan pengolahan khusus.
PEMAKAIAN SCATTER FACTOR UNTUK MENETUKAN UMUR OPERASIONAL KOMPONEN PESAWAT TERBANG S, Bambang Moelyanto
Jurnal Riset Industri Vol 4, No 1 (2010): Standardisasi dan Regulasi Teknik
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1172.308 KB)

Abstract

Umur komponen pesawat terbang dapat diperiksakan melalui analisa dari hasil uji  dinamis atau uji kelelahan pada komponennya. Hipotesa yang diperkenalkan oleh palmgren dan miner  dapat digunakan dalam menentukan rasio pembebanan dinamis untuk uji kesalahan hingga mencapai batas kerusakan komponen yang di uji.    Pada dasarnya , setiap desain komponen pesawat terbang telah diatur dalam peraturan penerbangan sipil sebagaimana tercantum didalam federal aviation regulation (far) maupun  join airworthiness requirements (jar) atau peraturan penerbangan negaran lain. Batas oprasional yang aman suatu komponen pesawat terbang di sebut sebagai safe life  sedangkan untuk komponen pesawat terbang yang masih dapat dipertahankan untuk dioperasikan dengan kondisi aman meskipun terdapat kerusakan pada komponen tersebut sering di sebut sebagai fail safe.    Metode untuk menentukan umur lelah komponen selama oprasionalnya adlah merupakan perbandingsn antara jumlah pembebanan yang di berikan dibagi dengan jumlah pembebanan kegagalan pada tingkat yang sama. Jika terjadi pembenaran berulang sampai batas terjadinya kerusakan, maka jumlah kerusakan yang terjadi merupakan jumlah dari perbandingan cycle-nys terhadap kekuatan lelah yang ada. Hal ini merupakan umur oprasional komponen pesawat terbang yang terkait dengan indeks kelelahan bahannya atau faktor sculter-nya.
FORMULASI DAN KONDISI OPTIMUM PROSES PENGOLAHAN “ HIGH NUTRITIVE VALUE” MARGARIN DARI MINYAK IKAN PATIN (pangasius Sp) Lestari, Nami
Jurnal Riset Industri Vol 4, No 1 (2010): Standardisasi dan Regulasi Teknik
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1348 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatka formulasi dan kondisi optimum proses pengolahan “high nutritive value” margarin dari minyak ikan patin. Penelitian dilakukan dengan cara penentuan formula margarin, penelitian pengaruh pengunaan jenis bahan pengemulis yang berbeda (lesitin impor dari ekstrak kuning telur lesitin lokal dari isolat protein kedelai) serta penetuan kondisi optimum proses pengolahanya. Hasi penelitian menunjukan formulasi margarin adalah minyak dan lemak 80% (stearin : minyak ikan patin = 60 : 40 ), air 16%,garam 2 %, lesintin 0.2 %, BHT dan BHA 0.1 % serta beta karoten dan perasa secukupnya. Dari hasil penelitian penggunaan lesitin, dapat penggunaan lesitin lokal dari isolat protein kedelai menghasilkan daya oles, tekstruktur dan warna yang mirip margarin komersial dan disukai panelis. Dengan harga yang lebih murah dari lesitin impor, untuk proses pengolahan margarin dari minyak ikan patin, digunakan lesitin lokal isolat protein kedelai sebagai pengemulsi. Kondisi optimum proses pengolahanya adalah pertama proses emulsifikasi yaitu pencampuran fase minyak (minyak murni ikan patin dan lesitin pada suhu 70 0c selama 20 menit), di lanjutkan dengan pencampuran stearin, lalu pencampuran fase cair (larutan garam, beta karoten, BHT, BHA dan bahan perasa), kedua adalah proses homogenisasi dengan mengunakan mixer pada suhu 40 0c selama 10 menit,ketiga adalah proses pendingin dan terakhir adalah pengemasan produk. Dari hasil uji mutu margarin, didapat margarin dari minyak ikan patin memenuhi syarat SNI 01-3541-2002, serta mempunyai nutrisi yang lebih tingi dari margarin komersial, yaitu mengandung vitamin A, Vitamin D, omega 9, omega 3, omega 6 . dari hasil uji organoleptik,terstruktur, daya oles, warna dan stabilitas emulasi cukup disukai konsumen, namun bau amis masi cukup tajam
MODEL PENGEMBANGAN AGRO-ECO-INDUSTRIAL PARK DI KOTA BITUNG PROVINSI SULAWESI UTARA B, Pojoh; R, Syarief; K.B, Seminar; ., Sudarmasto
Jurnal Riset Industri Vol 4, No 1 (2010): Standardisasi dan Regulasi Teknik
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1723.008 KB)

Abstract

Tentang industri abat ke-21 melahirkan konsep industri berkelanjutan yang selanjutnya diikuti oleh ekologi industri, suatu konsep yang mencoba mengaplikasikan sistem ekologi yang nir-limbah ke sistem prokduksi industri . peranan dari konsep ekologi industri melahirkan istilah sco-industri park (eip). Tujuan penelitian ini adalah membangun model dinamik pengembangan agro-eco-industrial park (argo-eip)  dengan studi kasus di kota Bitung. Provinsi Sulawesi Utara. Program Komputer “ powersim studio expert 2005 dengan gunakan itu membangun model. Ariabel-variabel dominan dari model dinamik yang digunakan adalah: sub-model industri berbasis perikanan laut, sub-model industri berbasis kelapa,sub-model industri berbasis agro-kompleks, sub-model pembangkit listrik energi terburakan, dan sub-model limbah dan bahan ikutan. Hasil simulasi terhadap model yang di bangun menunjukan bahwa pada tahun ke-15 argo-aip di kota bitung potensial menurunkan limbah ikutan. Potensi penuruna limbah cair adalah sebagai berikut:darah ikan sebesar 161.950 liter (24.96 %). Urine terna sapi 161.950 lite (6.25 %) dan feces dari ternak sapi dan ayam dam feces yang di produksi di RPH adalah 2.015.733 kg (94.40 %). Peningaktan pememfaatan bahan ikutan perikanan laut sebanyak 24.290.500 kg (93.59 %) dan bahan ikutan air kelapa sebanyak 11.803.600 liter (93.01 %), tempurung kelapa 2.160.000 kg (>100 %), dan paring kelapa 2.447.200 kg(90.64 %). Secara keseluruhan menurunkan limbah cair air kelapa , darah ikan dan urine ternak sapi senbanya 12.127.500 liter (1% dari total limbah cair total). Untuk merealisir pembanguna Argi-EIP bitung maka langkah-langkah yanga dapat mempermudah realisasinya adalah terujutnya pembangunan kawasan industridi kelurahan tanjung merah. Kota bitung sebagai kawasan ekonomi kusus (KEK). Dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku perikanan laut dan kelapa perlu upaya untuk melakukan beberapa hal seperti menekan atau menurunkan aktifitas perikanan IUU (ilegal,unreported,unregulated), dan membangun kebijakan produksi industri kelapa non-konfensional. Yakni produk-produk esensial turunan kelapa untuk pemeliharaan kesehatan dan perawatan tubuh.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2010 2010


Filter By Issues
All Issue Vol 10, No 3 (2016): MENINGKATKAN NILAI TAMBAH MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH INDUSTRI Vol 10, No 2 (2016): PENINGKATAN DAYA SAING MELALUI PENGEMBANGAN KUALITAS PRODUK Vol 10, No 1 (2016): Peran Teknologi dan Inovasi dalam Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas Produ Vol 9, No 1 (2015): Optimalisasi Nilai Tambah Bahan/Material dan Limbah Industri Dalam Negeri Vol 8, No 3 (2014): Pemanfaatan Bahan Baku/Penolong Raw Material Dalam Negeri Vol 8, No 2 (2014): Teknologi Pengendalian Pencemaran Lingkungan untuk Industri Hijau Vol 8, No 1 (2014): Teknologi Proses Berbasis Efisiensi Energi Vol 7, No 3 (2013): Pengembangan Subtitusi Impor Mendukung Kemandirian Bangsa Vol 7, No 2 (2013): Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Mendukung Ketahanan Energi Nasional Vol 7, No 1 (2013): Peningkatan Nilai Tambah Komoditi Argo Vol 6, No 3 (2012): Pengembangan Industri Berbasis Hasil Tambang Vol 6, No 2 (2012): Minimalisasi dan Pemanfaatan Limbah Vol 6, No 1 (2012): Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Alam Lokal Vol 5, No 3 (2011): Peningkatan Nilai Tambah dan Produktivitas Industri Vol 5, No 2 (2011): Penelitian Untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Vol 5, No 1 (2011): Industri Kecil Menengah Vol 4, No 3 (2010): Green Industry Vol 4, No 2 (2010): Konservasi Energi Vol 4, No 1 (2010): Standardisasi dan Regulasi Teknik Vol 3, No 3 (2009): Peningkatan Nilai Tambah melalui Inovasi Kemasan Vol 3, No 2 (2009): Vol 3, No 1 (2009): Vol 2, No 3 (2008): Vol 2, No 2 (2008): Vol 2, No 1 (2008): Jurnal Riset Industri Vol 1, No 3 (2007): Vol 1, No 2 (2007): Jurnal Riset Industri Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Riset Industri More Issue